EndCorona merupakan aplikasi informatif dan inovatif dalam mencegah COVID 19 untuk menyehatkan Indonesia yang dikembangkan oleh tim dari FKUI-RSCM dan Fasilkom UI. EndCorona menyediakan fitur asesmen gratis dalam mendeteksi risiko terhadap COVID-19 untuk mencegah penyebaran dan perkembangan kasus lebih jauh. Melalui aplikasi ini, masyarakat dapat mengakses berbagai informasi mengenai COVID-19 mulai dari situasi terkini penyakit, jumlah pasien, berita terbaru, hotline darurat di seluruh provinsi, hingga hoaks mengenai COVID-19 yang telah beredar melalui berbagai sosial media. Kami ingin menyediakan informasi yang benar, tepat, baru, dan evidence-based yakni informasi berdasarkan Ilmu Kedokteran.
Melalui aplikasi ini, masyarakat dapat mengakses berbagai informasi mengenai COVID-19 mulai dari situasi terkini penyebaran penyakit, jumlah pasien, berita terbaru, hingga hoaks mengenai COVID-19 yang telah beredar melalui berbagai sosial media. Kami ingin menyediakan informasi yang benar, tepat, baru, dan evidence-based yakni informasi berdasarkan Ilmu Kedokteran.
Platform karya anak bangsa ini dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Indonesia yang diinisiasi oleh Arya Lukmana (FKUI ‘18) dan dikembangkan oleh tim dari Fasilkom UI yang terdiri dari M. Fawwaz Syarif, Albertus Angga Raharja, Ricky Chandra J., Windi Chandra, M. Ashlah, Adyanissa F. Kirana, Eugene Brigita Lauw, dan Amrisandha Prasetyo beserta tim dari FKUI yaitu Lubna Djafar, Sarah Latifa Raharja, Sania Zahrani, Violine Martalia, Irene Audrey D. P., Alifia Maharani, dan Aditya Parawangsa.
EndCorona memiliki supervisor dokter dan dosen dari FKUI-RSCM: Prasandhya A. Yusuf, S.Si, M.T., Ph.D, dr. Eric Daniel Tenda, SpPD, FINASIM, dr. Anindya P. Susanto, B.Eng, MM. dan dr. Dewi Friska, MKK. Platform ini dirilis untuk masyarakat, dalam rangka memberikan informasi, situasi terkini, dan hoaks mengenai COVID-19. Kegiatan EndCorona didanai oleh Hibah Pengabdian Masyarakat UI - IPTEKS bagi Masyarakat 2020 sebagai partisipasi FKUI dalam memberikan solusi untuk memberhentikan wabah COVID-19.
Show less